Selasa, 20 Maret 2012

Plastida dan Zat ergastik


RINGKASAN SEBELUM PRAKTIKUM
STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN (SPT)
PLASTIDA DAN ZAT ERGASTIK

OLEH
NAMA            : ASTARI LOLITA
BP                   : 1110422022
logo UNAND-1.jpg

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA)
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG 2012



---

ZAT ERGASTIK
Bahan Ergastik(dari bahasa Yunani) yang berarti kerja adalah produk metabolisme. Bahan Ergastik berupa berupa produk-produk cadangan atau sisa yang merupakan hasil dari kegiatan seluler dan biasanya mempunyai struktur yang lebih sederhana daripada badan- badan protoplasmik. Substansi ini dapat muncul dan hilang pada waktu yang berbeda dalam hidup suatu sel. Sel hidup harus memiliki protoplas, yaitu bagian sel ada di bagian dalam dinding sel. Protoplas dibedakan atas komponen protoplasma dan non protoplasma. Komponen protoplasma yaitu terdiri atas membran sel, inti sel, dan sitoplasma (terdiri dari organel-organel hidup). Komponen non protoplasma dapat pula disebut sebagai benda ergastik. Jadi zat ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik, sebagai hasil metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan struktur sel, dan juga sebagai penyimpanan cadangan makanan, terletak di baigan sitoplasama, dinding sel, maupun di vakuola. Dalam sel benda ergastik dapat berupa karbohidrat (amilum), protein (aleuron dan gluten), lipid (lilin, kutin, dan suberin), dan Kristal (Kristal ca-oksalat dansilika).
Bahan Ergastik memiliki banyak fungsi untuk sel yaitu penyimpanan cadangan makanan, misalnya amilum, pemeliharaan struktur (lilin) untuk bahan perlindungan, adanya Kristal ca oksalat dalam suatu jaringan tumbuhan dapat menyebabkan reaksi alergi bagi hewan yang memakannya sehingga hewan tersebut tidak akan bernafsu menyentuhnya untuk yang kedua kali. Dengan demikian, substansi ergastik dapat dibedakan menjadi  Tiga kelompok yaitu produk berupa makanan, produk berupa sekresi, dan produk sisa ( waste product). Berdasarkan bentuk benda yang dihasilkan dari ke tiga produk tersebut komponen ergastik terbagi menjadi dua yaitu Ergastik yang bersifat padat dan Ergastik yang bersifat cair. Ergastik padat, antara lain :
  1. Amilum (butir-butir amilum)
  2. Aleuron dan kristal putih telur
  3. Kistal-kristal
Amilum (butir-butir amilum) mempunyai rumus empiris(C6H10O5)n, Berupa karbohidrat atau polisakarida yang berbentuk tepung disebut amiloplas, Dapat dibedakan menjadi leukoamiloplas yang berwarna putih dan menghasilkan tepung cadangan makanan kloroamiloplas berwarna hijau dan menghasilkan tepung asimilasi. Titik permulaan (initia) terbentuk amilum disebut hilus(hilum), berdasarkan letaknya hilus, butir amilum dibedakan menjadi amilum konsentris bila hilus berada ditengah-tengah, dan amilum eksentris bila berada ditepi hilusnya. Menurut banyaknya hilus dalam amilum, amilum dapat dibedakan menjadi:
  1. Amilum tunggal, apabila sebutir amilum terdapat satu hilus
  2. Amilum setengah majemuk, apabila terdapat dua hilus dan masing-masing dikelilingi lamela, sehingga terbentuk lamela yang mengelilingi seluruhnya
  3. Amilum majemuk, apabila terdapat banyak hilus dan masing-masing dikelilingi lamela, sehingga terbentuk lamela yang mengelilingi seluruhnya.
Dalam amilum terdapat lamela-lamela yang mengelilingi hilus adanya lamela-lamela disebabkan pad waktu pembentukkan amilum, tiap lapisan mempunyai kadar air yang berbeda, sehingga mempengeruhi indeks bias. Lamela-lamela akan hilang apabila ditetsi alkohol, karena air akan terserap alkohol. Di bagian amilum nampak seperti retak, dapat terjadi pada tepung tapioca. Atau di tengah amilum nampak seperti terkerat, dapat ditemukan butir amilum pada biji yang sedang berkecambah, disebut korosi, misalnya pada biji kacang merah yang sedang berkecambah.
Aleuron dan kristal putih telur ditemukan pada endosperm yang mengering. Prosesnya : keringnya biji, yang berarti mengeringnya endosperm menjadi semakin sedikit sehingga konsentrasi konsentrasi zat-zat yang terlarut seperti putih telur, garam dan lemak akan smakin besar, kemudian vakuola pecah hal ini akan terus berlangsung hingga vakuola pecah menjadi kecil-kecil yang mengandung zat-zat yang mengkristal yang disebut aleuron. Sebuah aleuron berisi sebuah/ lebih krsitaloid putih telur dan sebuah atau beberapa guboid(bulatan kecil yang terbuat dari zat fitin yaitu garam Ca dan Mg dari asam mesoinosit hexafosfor). Aleuron dapat terlihat pada lapisan paling luar dari endosperm padai dan jagung, dapat terbuang karena pencucian beras terlalu bersih, sedangkan pada biji jarak aleuron tampak tersebar dengan ukuran lebih besar dari aleuron padi. Kistal-kristal yang terdapat pada tumbuahn merupakan hasil akhir dari ristalsm, umumnya terbentuk dari ristal Ca-oksalat yang diendapkan. Kristal tersebut tidak larut dalam asam cuka namun larut dalam asam kuat.  Ergastik cair merupakan zat yang terlarut dalam cairan sel, terdapat dalam vakuola. Dalam sebuah sel,kemungkinan mempunyai vakuola-vakuola yang komposisi ergastik cair yang berlainan.
PLASTIDA
Plastida adalah organel yang meghasilkan warna pada sel tumbuhan. Plastida dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Organel ini hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dikenal tiga jenis plastida yaitu:
1). Leukoplas
Plastida ini berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan, terdiri dari:
         Amiloplas (untuk menyimpan amilum)
         Elaioplas atau Lipidoplas (untuk menyimpan lemak/minyak).
         Proteoplas (untuk menyimpan protein).
2). Kloroplas
Kloroplas merupakan plastida berwarna hijau. Kloroplas yang berkembang dalam batang dan sel daun mengandung pigmen hijau yang dalam fotositesis menyerap tenaga matahari untuk mengubah karbon dioksida menjadi gula, yakni sumber energi kimia dan makanan bagi tetumbuhan. Kloroplas memperbanyak diri dengan memisahkan diri secara bebas dari pembelahan inti sel. Plastida ini berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
3). Kromoplas yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya :
         Fikosianin menimbulkan warna biru misalnya pada Cyanophyta.
         Fikoeritrin menimbulkan warna merah misalnya pada Rhodophyta.
         Karoten menimbulkan warna keemasan misalnya pada wortel dan Chrysophyta.
         Xantofil menimbulkan warna kuning misalnya pada daun yang tua.
         Fukosatin menimbulkan warna pirang misalnya pada Phaeophyta.
Kloroplas dan plastida lainnya memiliki membran rangkap. Membran dalam melingkupi matriks yang dinamakan stroma. Membran dalam ini terlipat berpasangan yang disebut lamela. Secara berkala lamella ini membesar sehingga membentuk gelembung pipih terbungkus membran dan dinamakan tilakoid. Struktur ini tersusun dalam tumpukan mirip koin. Tumpikan tilakoid dinamakan granum. Pada tilakoid terdapat unit fotosintesis yang berisi molekul pigmen seperti klorofil a, klorofil b, karoten, xantofil.
Rincian detail mengenai Kloroplas dan leukoplas adalah sebagai berikut:
1.  Kloroplas, adalah plastida yang menghasilkan warna hijau daun, disebut klorofil. Kloroplas adalah plastida yang mengandung  klorofil, karotenoid dan pigmen fotosintesis lain. Macam-macam klorofil adalah sebagai berikut :
  - klorofil a: menghasilkan warna hijau biru
  - klorofil b: menghasilkan warna hijau kekuningan
  - klorofil c: menghasilkan warna hijau coklat    
  - klorofil d: menghasilkan warna hijau merah
2.    Leukoplas, adalah plastida yang tidak berwarna. Terdapat 3 jenis leukoplas yang dibedakan berdasarkan fungsinya.
a. Amiloplas ; berfungsi menghasilkan  Amilum
b. Elaioplas ; berfungsi menghasilkan lemak
c. Proteoplas ; berfungsi menghasilkan protein

DAFTAR PUSTAKA




6 komentar:

  1. thanks ya,,,infonya sangat mendukung sekali terhadap bahan kuliah saya.

    BalasHapus
  2. iya sama-sama ... msih banyak kekurangan di blok ini , kritik dan saran kronstruktifnya diharapkan

    BalasHapus
  3. Makasih uni..
    mila bio unand 2015 ni :-)

    BalasHapus
  4. Ok mila. Oh ya. Ini buat dibaca2 aja ya.. kalau utk buat laporan,bagusnya dr sumber yg terpercaya. Haha

    BalasHapus