Minggu, 16 Juni 2013

KETIKA PUISI BERBICARA



AKU...

Disini aku bercerita...
Sudah lama rasanya mulut ini bergumam,
Ke jari jemari yang akan menulis untaian kata-kata...

Aku dan desa...
Berasal dari  desa kecil,
Desa diatas perbukitan,,
Desa ini tenang,
suara burung berkicau, air mengalir,
seakan-akan melantunkan setiap hembusan nafas alam,
yang tiada hentinya meliputi kedamaian..
desa ini jauh...
bahkan di peta pun tak ada titik yang mewakili desa ini...
desa ini ramai...
ramai dilalui hewan yang menyebrang pulang ke hutan..
desa ini subur,,
sawah membentang sepanjang mata memandang,
batang coklat tumbuh dihalaman, pohon kelapa tinggi menjulang,
penduduknya bertani, berkebun, berdagang..
berdagang dagangan yang bukan diperdagangkan..
Hah,,
Aku besar disini,
Belajar sabar dari tenangnya desa ini,
Belajar berpetualang dari desa dekat hutan,
Belajar berinteraksi dari kehidupan desa yang beragam
Desa ini desa aku,

Aku dan orangtuaku
Aku terlahir dari keluarga sederhana...
Tidak berwewah dan tak  bergelimang harta,
Dari ayah sebagai tukang kayu,
Aku belajar kuat menapaki hidup,
Belajar tangguh menjalani kenyataan,
Dan..belajar  tentang kepemimpinan,
 Dari ibu sebagai guru,
Aku belajar bagaimana bersikap,
Aku juga belajar bagaimana menghargai,
Dan  tentunya... belajar menjadi wanita yang utuh,
Wanita yang berjalan sesuai kodratnya..
Sempurnalah aku...
Orangtua aku, segalanya :D


Aku dan teman
Teman kadang seperti ada udang dibalik batu,
Kadang ada pula seperti pagar makan tanaman,
Lebih-lebih musuh dalam selimut,
Ah., namanya teman,
Kadang menikam dari belakang,
Tak  senang adanya kebahagiaan,
Teman ada dikala senang,
Dikala senang saja..
Susah? Teman dimana?
teman didalam bajunya...
Bajunya teman putih...
Diluarnya saja...
Baju teman ternyata hitam rupanya...
Teman punya dua muka...
Muka depan dan belakang,
Samping kiri samping kanan,
muka teman empat ternyata...
Itu teman...
Sahabat bukan teman
Maka teman dan aku,,,
Bersiaga ...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar